Puluhan orang dari Front Pembela Islam di Bandung Raya datangi Kantor DPRD Kota Bandung. Mereka berunjuk rasa untuk menolak kedatangan artis dangdut seksi Julia Perez. Ketua Syuro FPI Bandung Raya Soirin Ahmad Abdullah, kepada wartawan di Bandung, Jumat, mengatakan pihaknya menolak kedatangan Julia perez, karena hanya akan menghancurkan moral umat dan bertolak belakang dengan visi Kota Bandung sebagai Kota Agamis.
Dengan memasang poster yang bertuliskan "Julia Perez binti Dajjal", dan beberapa kalimat kecaman lainnya, FPI meminta Pemkot dan Polrestabes cekal artis dangdut tersebut untuk tidak jadi tampil di Tegallega, pada hari Sabtu (3/12).
"Kami secara tegas menolak kedatangan Julia perez ke Kota Bandung, karena jelas mengancam moral umat dan jelas kedatangannya bertolak belakang dengan slogan kota bandung yang agamis,"
Kemudian, dia menegaskan, pihaknya akan sangat kooperatif serta sangat mendukung pemerintah Kota Bandung bila membatalkan acara itu bila ada Julia perez di panggung. Sementara itu, sekitar enam perwakilan massa diterima anggota Komisi D DPRD Bandung Deni Rudiana untuk berdiskusi dan seusai melakukan diskusi tersebut FPI membubarkan diri dengan tertib disertai kawalan sebuah mobil patroli dari Kepolisian.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengatakan, dirinya tidak melarang Julia perez tampil di Kota Bandung asalkan artis tersebut tidak berpenampilan seksi dan sensual atau menggoda kaum pria. "Kita tidak larang orangnya, tetapi yang kita larang itu, penampilannya, gerakannya dan pakaiannya,"
Kemudian, ia menegaskan bila Julia perez tetap tampil dengan tidak memenuhi syarat itu, maka pihak Kepolisian harus menghentikan acara itu dan membubarkannya.
"Kepolisian sudah ada menanti di sana, jadi kalau dia tetap berpenampilan seksi dan sensual maka Polisi akan langsung memberhentikan acara itu,"